Kendari, Kilasbalik.id – Kendari ( 23 Januari 2025 ) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat APBD – AN WATC resmi melaporkan Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lasalimu Selatan ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara (Kejati Sultra) atas dugaan tindak pidana korupsi BOSP dan Bantuan Beasiswa PIP.
Menurut koordinator aksi, dugaan korupsi ini terkait dengan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan proyek rehabilitasi gedung sekolah. Diduga terdapat penyimpangan dalam penggunaan anggaran yang menyebabkan kerugian negara hingga ratusan juta rupiah.
“Kami menduga ada ketidaksesuaian antara laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah dengan realisasi di lapangan.” Ujar Syafi selalu koordinator aksi
Syafi juga menyebut bahwa dugaan penyimpangan ini telah menimbulkan dampak buruk terhadap fasilitas dan kualitas pendidikan di SMA 1 Lasalimu Selatan. Beberapa fasilitas sekolah dilaporkan rusak tanpa perbaikan, meskipun anggaran perbaikan telah dialokasikan.
“Berdasarkan LPJ TA 2024 realisasi laporan yang dapat di akses melalui OMSPAN, Tahap 1 Rp. 14.030.000 dan Tahap 2 Rp. 60.353.000, Namun hasil advokasi kami di lapangan berdasarkan sumber internal menyampaikan bahwa realisasi yang di maksudkan tidak kami temukan di lapangan,” Tambahnya
Tidak hanya itu, beber Syafi jika LSM APBD – AN WATC juga melaporkan dugaan permainan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) juga di nilai bermasalah sebab ada indikasi pungutan liar dalam hal penyalurannya
“Berdasarkan hasil advokasi kami di lapangan, kami menemukan beberapa kejanggalan, pasalnya menurut penyampaian beberapa siswa mereka memberikan uang kepada oknum pihak sekolah selepas menerima beasiswa potongan dari pada ,” tambahnya
Di sisi lain, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lasalimu Selatan memberikan pernyataan secara resmi setelah di konfirmasi melalui via WhatsApp terkait tuduhan ini.
Sementara itu, mahasiswa meminta pihak terkait, termasuk Dinas Pendidikan dan Aparat Penegak Hukum, untuk bersikap transparan dan tegas dalam menangani kasus ini demi menjaga integritas dunia pendidikan.
