Wakatobi, Kilasbalik.id – Kepolisian sektor Tomia Timur Kabupaten Wakatobi didesak oleh masyarakat untuk menegakkan keadilan terhadap oknum diduga Brimob yang melakukan pemukulan terhadap seorang warga pada malam lebaran idul Fitri 1446 hijriyah.
Dimana hari Minggu (30/3/2025) dua orang warga mendapat perlakuan semena-mena oleh oknum diduga Brimob di jalan depan masjid AL-Hikma, Tongano Barat.
Awalnya, sekitar pukul 22:30 wita pria ADK bersama rekannya BY yang sedang mengendarai sepeda motor satria diberhentikan oknum Brimob.
“Kami diberhentikan oleh seseorang yang diduga oknum Brimob kemudian saya ditampar dibagian mulut dan pipi kanan dan kiri menggunakan sendal kurang lebih sebanyak 15 kali,” ucap korban ADK, kamis (3/4/2025).
Tidak hanya itu, oknum yang diduga Brimob tersebut bahkan menodongkan senjata api (senpi) di bagian kepala ADK, kemudian ditempel dibagian pipi kanan, lalu moncong senpi di arahkan juga ke atas dan melepaskan tembakan.
Sementara itu, Barisan Orator Masyarakat Kepulauan Buton (BOM Kepton) yang prihatin atas tindak penganiayaan yang terjadi pada malam takbiran tersebut kemudian melakukan demontrasi ke institusi Polsek Tomia Timur.
“Kami merasa perlu untuk menyampaikan informasi ini secara terbuka dan meminta tindakan tegas dari pihak berwenang. Kami dengan tegas mengecam segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh oknum anggota Brigade Mobil (Brimob) terhadap masyarakat sipil,” ujar Ramadan selalu korlap aksi.
Menurutnya, tindakan yang telah terjadi tidak hanya mencederai prinsip hak asasi manusia, tetapi juga merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum di Indonesia.
Ia bersama rekan-rekannya pun menuntut pihak berwenang mengusut tuntas insiden kekerasan ini secara transparan dan akuntabel, serta memberikan sanksi tegas kepada pelaku yang terbukti bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku.
Selanjutnya, memastikan adanya reformasi dalam tubuh kepolisian agar kekerasan terhadap masyarakat sipil tidak lagi berulang, juga meningkatkan pelatihan dan pengawasan terhadap personel kepolisian guna menanamkan nilai-nilai profesionalisme dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Ramadan juga mengajak masyarakat untuk tetap mengedepankan jalur hukum dalam menyuarakan keadilan dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis.