kilasbalik.id, KENDARI – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Sulawesi Tenggara (Sultra) sekaligus melakukan penyerahan sebanyak 1.640 sertifikat.
Penyerahan dilakukan di Rumah Jabatan (Rujab), yang langsung diserahkan oleh Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), termaksud Redistribusi Tanah, Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah, Konsolidasi Tanah serta Sertifikasi Aset Pemerintah se-Provinsi Sulawesi Tenggara.
AHY juga menyampaikan, perlunya memiliki sertifikat tanah sebagai bentuk kepastian hukum hak atas tanah yang sangat penting karena dapat memberikan rasa aman serta meminimalisir terjadinya sengketa, konflik, dan mencegah kejahatan pertanahan oleh mafia tanah.
“Cara yang terbaik untuk bisa terhindar dari sengketa dan kejahatan pertanahan yang disebabkan mafia tanah adalah memiliki sertifikat, karena sertifikat memiliki kepastian hukum. Bapak Ibu, kalau sudah memegang sertifikat tadi disimpan baik-baik. Setelah itu sebisa mungkin berikan patok,” Katanya.
Selain kepastian hukum, AHY juga mengatakan bahwa, sertifikat tanah juga bisa memberikan manfaat ekonomi.
“Kita sering menyebut economic value added. Jadi seringkali kalau sudah memiliki sertifikat kita bisa menggunakan itu untuk modal usaha. Bapak Ibu bisa mendapatkan manfaat tambahan secara ekonomi,” tuturnya.
Di tempat yang sama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra Asrun Lio mengungkapkan terima kasih kepada Menteri ATR/BPN beserta jajaran yang telah bekerja keras dalam mendukung pelaksanaan PTSL di Sultra. Ia pun berharap bahwa kerja sama yang sudah dirintis untuk terus dilanjutkan dan ditingkatkan ke depannya.
“Dalam pelaksanaan sertifikasi tanah, semua memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga integritas dan profesionalisme dalam setiap langkah yang kita ambil sehingga keberhasilannya dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat Sulawesi Tenggara,” pungkasnya.
